Kehadiran Buddha Melenyapkan Kegelapan


‘Selama matahari dan bulan tidak terbentuk, tidak terdapat cahaya cemerlang dari cahaya agung, tidak terdapat sinar agung; yang ada hanya kegelapan dan tanpa penglihatan.

Tidak ada siang maupun malam, tidak ada bulan, setengah bulan maupun musim-musim yang berganti. Namun ketika matahari dan bulan terbentuk, terdapatlah cahaya cemerlang dari cahaya agung, sinar agung; kegelapan dan tanpa penglihatan tidak lagi ada. Siang, malam, bulan, setengah bulan dan musim-musim berganti.’

‘Dengan cara yang sama, selama sang Tathagata, Yang Mulia, Buddha Yang Tercerahkan Sepenuhnya tidak ada, maka tidak terdapat cahaya cemerlang dari cahaya agung (Dhamma), tidak terdapat sinar agung; yang ada hanya kegelapan dan tanpa penglihatan.

Tidak ada penegasan, tidak ada yang memperjelas Empat Kebenaran Mulia. Namun ketika sang Tathagata, Yang Mulia, Buddha Yang Tercerahkan Sepenuhnya lahir, maka terdapatlah cahaya cemerlang dari cahaya agung, sinar agung; tidak ada lagi kegelapan dan tanpa penglihatan. Terdapat sebuah penegasan, sebuah Ajaran, sebuah penjelasan, sebuah pernyataan, sebuah pendahuluan, sebuah analisis, sebuah penjelasan mengenai Empat Kebenaran Mulia.’

S.V: 442