Ketika berdiam di Vihara Jetavana, Sang Buddha membabarkan syair kedua puluh delapan dari Dhammapada ini, yang merujuk kepada Mahakassapa Thera.
Suatu waktu, ketika Mahakassapa Thera tinggal di gua Pipphali, beliau menghabiskan waktunya untuk mengembangkan kesadaran batin (aloka kasina) dan berusaha untuk melihat melalui kemampuan batin mata dewa, makhluk-makhluk yang waspada dan mereka yang tidak waspada, juga makhluk-makhluk yang akan mati dan mereka yang akan dilahirkan.
Dari vihara kediamanNya, Sang Buddha mengetahui melalui kemampuan batin mata dewa Beliau, apa yang sedang dilakukan oleh Mahakassapa Thera dan ingin mengingatkan padanya bahwa apa yang dia lakukan hanyalah menghabiskan waktunya. Maka Beliau, melalui kemampuan batinnya, menampakkan diri di depan thera tersebut dan bekata, “Anakku Kassapa, jumlah kelahiran dan kematian makhluk hidup tidak terhingga dan tidak dapat dihitung. Hal ini bukanlah perhatian utamamu untuk menghitungnya; hal ini adalah perhatian bagi para Buddha”.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut:
Ketika orang bijaksana mengatasi kelengahan dengan kewaspadaan, ia seperti telah mencapai menara kebijaksanaan, maka ia melihat orang-orang bodoh bersedih tanpa rasa iba, sepertihalnya pendaki gunung yang melihat orang-orang yang berada di tempat yang lebih rendah.
- Sumber: Dhammapada Atthakatha, Insight Vidyasena Production