‘Buddha Tiada Berdusta’ Lyric

Vocal : Ida Laksmi
Cipt. Herry Dhapuka

Mungkinkah kita sadari di dalam hidup ini
Semuannya jadi tak berarti
Cobalah kita sadari di dalam hidup ini
Ingin rasanya kita takkan mati

Reff.
Usahlah kau menghayal semuanya kan abadi
Biarlah waktu yang bicara
Janganlah kau berpikir hidup kan selamanya
Biarlah begini adanya

* * *

Mungkinkah kita sadari di dalam hidup ini
Semuannya jadi tak berarti

* * *

Mungkinkah kita sadari di dalam hidup ini
Semuannya jadi tak berarti
Cobalah kita sadari di dalam hidup ini
Ingin rasanya kita takkan mati

Reff.
Usahlah kau menghayal semuanya kan abadi
Biarlah waktu yang bicara
Janganlah kau berpikir hidup kan selamanya
Biarlah begini adanya

Usahlah kau menghayal semuanya kan abadi
Biarlah waktu yang bicara
Janganlah kau berpikir hidup kan selamanya
Biarlah begini adanya
Buddha tiada berdusta
Buddha tiada berdusta…

Sumber:

http://www.facebook.com/notes.php?id=256726097335&style=1#!/note.php?note_id=279957642185

Kumari Ghar

Sebuah bangunan besar yang terbuat dari tumpukan bata di Lapangan Durbar di Kathmandu, yang disebut Kumari Ghar (atau Kumari Chowk) adalah tempat kediaman bagi dewi hidup di Kathmandu. Dibangun tahun 1757, kuil ini dikenal karena keindahan ukirannya dan fungsinya sebagai kediaman surgawi.

Kumari

Kumari adalah seorang gadis cilik yang dipercayai sebagai reinkarnasi dari Durga dewi Hindu pembasmi iblis. Kepercayaan terhadap Kumari ini cukup popular di kalangan umat Hindu dan Buddha Nepal – salah satu bentuk nyata toleransi tradisi kedua agama di Nepal. Terdapat sekitar 11 orang Kumari di seluruh Nepal, tetapi yang paling terkenal dan paling penting keberadaannya adalah Kumari Devi (atau Raj Kumari – dewi kerajaan) di Kathmandu.

Proses pencarian Kumari Devi mirip seperti Tibetan Lama, yang diyakini sebagai reinkarnasi pendahulu mereka. Kumara dipilih dari gadis-gadis cilik berusia tiga sampai lima tahun dari klan buddhis Shakya. Para tetua bertemu dengan ratusan gadis cilik, hanya menyetujui mereka yang memiliki 32 tanda manusia agung. Tanggal kelahiran gadis itu juga diperiksa untuk memastikan apakah sesuai dengan raja sekarang ini.

Kelompok kecil dari para calon dewi ini kemudian ditempatkan di dalam sebuah ruangan gelap yang diisi dengan potongan kepala-kepala kerbau segar dan para penari lelaki yang mengenakan topeng-topeng iblis. Hal ini tentu saja menakutkan bagi para gadis cilik biasa berusia di bawah lima tahun, tetapi seorang dewi tidak boleh merasa takut dengan iblis. Oleh karena itu gadis cilik yang tidak menunjukkan rasa takutnya kemungkinan besar adalah reinkarnasi Durga. Pada test terakhir, gadis tersebut harus mampu memilih pakaian pendahulunya.

Apabila telah terpilih, Kumari pindah dan berdiam di Kumari Ghar dan dipuja sebagai seorang dewi hidup. Semua kebutuhannya dan kebutuhan para pelayannya dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Nepal dan dia menghabiskan kebanyakan waktunya dengan belajar dan melakukan ritual keagamaan. Dia hanya diijinkan meninggalkan kuil beberapa kali dalam setahun selama festival dan kakinya tidak diperbolehkan menginjak tanah.

Masa seorang Kumari berakhir apabila si gadis telah mengalami menstruasi atau berdarah atas alasan apapun juga, termasuk luka gores kecil. Gadis Kumari kemudian dikembalikan statusnya menjadi orang awam dan pencarian Kumari berikutnya dilakukan. Mantan Kumari diberikan kebutuhan pensiun, tetapi mungkin saja kesulitan menikah – karena tradisi menyatakan bahwa seorang pria yang menikahi seorang mantan Kumari akan berumur pendek.

Sejarah

Kumara Ghar, atau Kediaman Dewi Hidup, dibangun tahun 1757 oleh raja Jaya Prakash Malla. Terkenal oleh paranoia dan kelemahannya, raja berniat menyerang seorang Kumari dalam beberapa cara (dalam beragam cerita dikatakan seperti pelecehan seksual atau tidak mempercayai bahwa gadis cilik tertentu adalah seorang dewi) dan akhirnya merasa bersalah sehingga dia membangun sebuah rumah bagi Kumari sebagai permohonan maaf. Kuil ini kemudian direnovasi pada tahun 1966.

Apa yang Dilihat

Terletak di sebelah selatan Lapangan Durbar, Kumari Ghar merupakan sebuah bangunan bertingkat tiga dari pasangan bata yang dihiasi dengan ukiran kayu bergambar dewa-dewi dan simbol-simbol.

Para turis dapat memasuki lapangan dimana terdapat lebih banyak ukiran-ukiran yang indah di pintu, di pilar dan juga di jendela. Mengambil foto diijinkan di lapangan, tetapi kita dilarang mengambil foto Kumari.

Dewi hidup terkadang terlihat dari salah satu jendela di lantai pertama. Beliau biasanya muncul di pagi atau sore hari.

Festival

Festival terpenting bagi Kumari adalah Indra Jaatra, yakni sebuah perayaan musim panen yang diadakan akhir Agustus atau awal September. Pada hari ketiga festival, Kumari Devi dibawa mengelilingi Lapangan Durbar dengan sebuah kereta.

 

Source:

http://www.sacred-destinations.com/nepal/kathmandu-kumari-ghar

 

Buble Beach: Sidney

Suddenly the shoreline north of Sydney were transformed into the Cappuccino Coast . Foam swallowed an entire beach and half the nearby buildings, including the local lifeguards’ centre, in a freak display of nature at Yamba in New South Wales .

One minute a group of teenage surfers were waiting to catch a wave, the next they were swallowed up in a giant bubble bath. The foam was so light that they could puff it out of their hands and watch it float away.

It stretched for 30 miles out into the Pacific in a phenomenon not seen at the beach for more than three decades. Scientists explain that the foam is created by impurities in the ocean, such as salts, chemicals, dead plants, decomposed fish and excretions from seaweed. All are churned up together by powerful currents which cause the water to form bubbles. These bubbles stick to each other as they are carried below the surface by the current towards the shore. As a wave starts to form on the surface, the motion of the water causes the bubbles to swirl upwards and, massed together, they become foam.

The foam ‘surfs’ towards shore until the wave ‘crashes’, tossing the foam into the air.

‘It’s the same effect you get when you whip up a milk shake in a blender,’ explains a marine expert. ‘The more powerful the swirl, the more foam you create on the surface and the lighter it becomes.’ In this case, storms off the New South Wales Coast & further north off Queensland had created a huge disturbance in the ocean, hitting a stretch of water where there was a particularly high amount of the substances which form into bubbles. As for 12-year-old beachgoer Tom Woods, who has been surfing since he was two, riding a wave was out of the question. ‘Me and my mates just spent the afternoon leaping about in that stuff,’ he said.

‘It was quite cool to touch and it was really weird. It was like clouds of air – you could hardly feel it.’

 

‘Yin Wei Ni Te Chu Sien’ Lyric

Yin Wei Ni Te Chu Sien
Karena keberadaan-Mu

Cui Hei An Te Thien Khung Ye Can Lu Liau Huan Yen
Langit yang paling gelap pun Telah tampak cerah

Sin Qing Yi Cing Kai Pien Meng Li Ye She Thien Thien
Perasaan dalam hati telah berubah Mimpinya pun indah – indah

Yung Yen Ci Te Ni Shan Yen
Selalu ingat kata-kata mutiara-Mu

Yin Wei Ni Te Chu Sien
Karena keberadaan-Mu

Cui Sang Sin Te Se Khe Ye Pu Hui Cai Mai Yen
Saat yang paling sedih pun tidak mengeluh lagi

Sin Cing Yi Cing Kai Pien Ai Sin Chung Che Mien Mien
Keadaan batin pun telah berubah Welas asih pun menjadi lembut sepanjang masa

Che Pei Wei Huai San Mo Ta Yen
Welas asih sebagai landasan Kebajikan yang luar biasa

Yin Wei Ni Te Chu Sien Rang Wo Men Pu Cai Liu Lian
Karena keberadaan-Mu Membuat kami tidak lagi terikat

Na Rong Hua Fu Kwi Ru Kwo Yen Yin Yen
Kemewahan kemakmuran duniawi tidaklah kekal seperti awan yang berlalu di depan mata

Ci Fan Feng Yi Ci Fan Mo Lien
Berkali-kali terpaan hujan badai Berkali-kali tempaan hidup

Yin Wei Ni Te Chu Sien Rang Wo Men Yung You Sin Nien
Karena keberadaan-Mu Membuat kami mempunyai keyakinan

Na Shi Nu Ai Le She Yi Chang Khau Yen
Senang, susah, amarah, kebahagiaan, semuanya merupakan ujian

Thung Khu Ye Nan Mien
Penderitaan pun sulit dielakkan

Sumber:

http://www.facebook.com/notes.php?id=256726097335&style=1#!/note.php?note_id=281331987185