Dhammapada Syair 29 – Kisah Dua Bhikkhu yang Bersahabat

Ketika berdiam di Vihara Jetavana, Sang Buddha membabarkan syair kedua puluh sembilan dari Dhammapada ini, yang merujuk kepada dua orang bhikkhu yang bersahabat.

Dua orang bhikkhu, setelah memperoleh pelajaran meditasi dari Sang Buddha, pergi ke sebuah vihara yang terletak di dalam hutan. Salah seorang dari mereka, tidak waspada, menghabiskan waktunya untuk menghangatkan tubuh dengan api dan berbicara kepada bhikkhu muda pada saat jaga pertama, dan seperti inilah ia menghabiskan waktunya. Bhikkhu yang lain dengan rajin menjalankan tugasnya sebagai seorang bhikkhu. Dia berjalan sambil bermeditasi selama saat jaga pertama, beristirahat pada saat jaga kedua, dan bermeditasi kembali pada saat jaga terakhir sepanjang malam. Oleh karena rajin dan selalu waspada, bhikkhu kedua ini berhasil mencapai tingkat kesucian Arahat dalam waktu singkat.

Pada akhir musim hujan (vassa), keduanya pergi untuk memberikan penghormatan kepada Sang Buddha, dan Sang Buddha bertanya pada mereka bagaimana mereka mengisi waktu mereka selama masa vassa. Untuk pertanyaan ini, Bhikkhu pemalas dan lengah tersebut menjawab bahwa bhikkhu yang lain hanya menghabiskan waktunya dengan sia-sia, hanya berbaring dan tidur. Sang Buddha kemudian bertanya, “Bagaimana dengan kamu sendiri?” Ia menjawab bahwa dia selalu duduk menghangatkan tubuh dengan api pada saat jaga pertama sepanjang malam dan kemudian duduk tanpa tertidur. Tetapi Sang Buddha mengetahui dengan baik bagaimana kedua bhikkhu tersebut telah menghabiskan waktunya, maka Beliau berkata kepada bhikkhu yang malas, “Meskipun kamu malas dan lengah kamu mengatakan bahwa kamu rajin dan selalu waspada; tetapi kamu telah mengatakan bahwa bhikkhu yang lain berlaku malas dan lengah meskipun dia rajin dan selalu waspada. Kamu seperti seekor kuda yang lemah dan lamban dibandingkan dengan anakku yang seperti kuda yang kuat dan tangkas”.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut:

Orang yang waspada di antara orang-orang yang lengah, orang yang sadar di antara yang tertidur nyenyak, orang yang bijaksana akan maju terus, seperti seekor kuda yang berlari cepat meninggalkan kuda-kuda yang lemah di belakangnya.

  • Sumber: Dhammapada Atthakatha, Insight Vidyasena Production